Media Pembelajaran Berbasis Game Edukasi
Abstrak
Saat ini komputer bukan lagi
merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya
komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang
administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru,
maka peranan komputer sebagai salah
satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai
salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi
Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan
memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya
sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan
kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di
lingkungannya.
Abstract
When this computer is no
longer a luxury, this tool has been used in various fields of work as well as
on the field of education. At first computers used in schools to support the
smooth work of administration by utilizing the software Microsoft word, excel
and access. With the inclusion of ICT materials in the new curriculum, the role
of computers as one of the main components in ICT have a very important
position as one of learning media. Excerpt from Lesson Curriculum for
Information and Communication Technology Vision subjects ICT is used for
students to and use of ICT tools appropriately and optimally to obtain and
process information in learning activities, work, and other activities so that
students are able to creating, developing imaginative attitude, develop the
ability to self-exploration, and easily adapt to new developments in its
environment.
1. Pendahuluan
Geografi adalah mata pelajaran
yang sangat memerlukan berbagai media untuk
memahami fenomena geografi, baik fisik maupun sosial. Mengamati dan memahami
fenomena geografidapat dilakukan dengan studi lapangan, tetapi hal tersebut
terkendala lamanya waktu dan besarnya biaya. Untuk mengefisiensi waktu dan biaya maka dapat
digunakan media lain seperti peta, globe, gambar, foto udara, dan sebagainya dalam memahami objek studi geografi.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan teknologi media pembelajaran geografi semakin
berkembang dengan menggunakan perangkat komputer yangdisebut CAI, atau MAL
(Computer/Multimedia Assisted Learning). MAL lebih dikenal dengan pembelajaran berbasis multimedia sebagai media utama. Dalam hal ini
penulis akan mengungkapkan game sebagai media pembelajaran georafi di tingkat SMA. Games merupakan
media virtual yang mewadahi penggunanya untuk bermain dan adu strategi untuk dapat memecahkan suatu
persoalan dan memenangkan tantangan yang disajikan didalamnya. Games yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran geografi tidak hanya bergenre edu game, tetapi juga memiliki variasi yang lebih menantang untuk dimainkan
diantaranya adalah action game, adventure
games, casual game, fun game, dan simulation game. Selain itu telefon seluler
dapat digunakan sebagai media
pembelajaran dengan memainkan games online geografi.
2. Hasil dan Analisis
Pengaruh Media Animasi Komputer Terhadap Hasil Belajar Sains Anak Tunagrahita Ringan
Dunia pendidikan luar biasa
seyogyanya memanfaatkan perkembangan teknologi komputer untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran anak tunagrahita. Mengingat pada prinsipnya komputer
dihadirkan untuk mempermudah proses belajar siswa. Penggunaan komputer yang
sesuai akan memudahkan dalam penyampaian materi pelajaran yang disampaikan guru
pada siswanya.
Media animasi komputer sangat
menonjolkan unsure visualisasi
(gambar) dan unsur imaji suara. Hal ini yang menjadi penguat bagi anak
tunagrahita dalam menerima informasi sains khususnya mengenai energi . Apa yang
didengar siswa dikuatkan oleh visual (penglihatan), dan apa yang dilihat siswa
dikuatkan oleh audio (pendengaran). Hal ini akan memberi kesan yang kuat pada
anak tunagrahita, sehingga mereka akan mampu mempertahankan respons tersebut
dalam memorynya. Selama ini istilah animasi erat kaitannya dengan dunia
pembuatan film, kartun ataupun komik yang diciptakan dari efek-efek yang
dihasilkan oleh animasi komputer itu sendiri. Animasi, atau lebih akrab disebut
dengan filmanimasi, adalah film yang meru pakan hasil dari pengolahan gambar
tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film
animasi dibuat dari berlembar -lembar kertas gambar yang kemudian diputar
sehingga muncul efek gambar bergerak.
Dengan bantuan komputer dan
grafika komputer pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Animasi
secara harfiah berarti membawa hidup atau bergerak. Menganimasi memilki makna
menggerakkan obyek agar menjadi hidup.
3. Pembahasan
Penggunaan Alat Adaptif Komputer Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Anak Tunagrahita Ringan
Komputer disadari selain
merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang kondusif
sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Karena
komputer dapat mendukung kepada pencapaian tujuan belajar yang telah
ditetapkan. Dengan menggunakan komputer hasil belajar diyakini akan lebih baik.
Penggunaan komputer dalam
pembelajaran dapat digunakan untuk semua mata pelajaran. Terutama pelajaran
Bahasa Indonesia, Matematika, Sains, Bahasa Inggris, Seni Lukis, dan lain-lain.
Aplikasi dalam berbagai kepentingan pembelajaran anak tunagrahita menjadi
sangat menarik. Penggunaan gambar, teknik operasi hitung, cerita yang
ditampilkan melalui komputer pada anak tunagrahita dapat membantu memperjelas
penyampaian pesan. Penggunaan komputer sebagai alat adaptif dapat mempertinggi
proses belajar mengajar.
Manfaat dari penggunaan komputer :
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak tunagrahita, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh anak tunagrahita, dan memungkinkan mereka menguasai tujuan pengajaran lebih baik;
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga anak tunagrahita tidak bosen dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran;
4. Anak tunagrahita lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
4. Kesimpulan
Dari uraian diatas penggunaan
game sebagai media pembelajaran lebih efektif dilakukan sebagai aktifitas
tambahan untuk memperdalam materi. Penggunaan game lebih efektif dalam
mengajarkan materi geografi jika dibandingkan dengan menggunakan modul belajar.
Jika dianalisa hal tersebut karena ketika bermain game mahasiswa secara aktif
menggunakan kemampuannya untuk langsung memecahkan masalah geografi. Sedangkan
ketika hanya menggunakan modul belajara mahasiswa hanya bersifat pasif dalam
memahami materi yang disampaikan.
Game edukasi sangat perlu
dikembangkan untuk menambah variasi model pembelajaran di Indonesia, namun
pengembangan tersebut masih banyak kendala diantaranya adalah faktor budaya dan
sosial ekonomi. Sejalan dengan perekembangan jaman game edukasi harus
dikembangkan agar dapat bersaing dengan game non edukasi.
DaftarPusaka
http://blog.elearning.unesa.ac.id/budairi/game-sebagai-media-pembelajaran
http://google.co.id
http://blog.elearning.unesa.ac.id/budairi/game-sebagai-media-pembelajaran
http://google.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar